candi borobudur kerajaan di indonesia

Potensi Sintaks Model Pembelajaran Konstuktuvis-Metakognitif dalam Melatihkan Berpikir dan Kemandirian Belajar Siswa

Baskoro Adi Prayitno

Abstract


Berbagai kajian menunjukkan kapasitas berpikir dan kemandirian belajar siswa Indonesia memprihatinkan. Di sisi lain, peradaban manusia telah memasuki era pengetahuan. Kemampuan esensial yang diperlukan oleh luaran pendidikan adalah kemampuan berpikir dan kemandirian belajar. Rendahnya kemampuan tersebut  salah satunya disebabkan oleh model pembelajaran. Tulisan ini merupakan bagian dari penelitian pengembangan model pembelajaran berbasis konstruktivis-metakognitif yang dirancang untuk memberdayakan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemandirian belajar. Model pembelajaran diturunkan dari teori konstruktivisme personal Piaget dan konstruktivisme sosial Vygotsky diperkuat dengan strategi metakognitif. Produk sintak model pembelajaran kontruktivis metakognitif sebagai berikut, 1) Fase I: Pembentukan Kelompok Kolaboratif, 2) Fase II: Aktivasi Skemata Awal, 3) Fase III: Penciptaan Konflik Kognitif, 4) Fase IV: Perencanaan Pengkonstruksian Konsep, 5) Fase V: Pengkontruksian Konsep, 6) Fase VI: Presentasi Kelas, 7) Fase VII: Tes Individu, dan  8) Fase VIII: Rekognisi Kelompok. Karakter konstruktivis dan strategi metakognitif pasa sintak model berpotensi mampu memberdayakan kemampuan berpikir dan kemandirian belajar.  

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.