candi borobudur kerajaan di indonesia

REINTERPRETASI FILSAFAT SAINS MENURUT PANDANGAN KARL POPPER, THOMAS KUNT DAN IMRE LAKATOS

Afandi Afandi, Sajidan Sajidan

Abstract


Sains yang kita kenal saat ini, merupakan manifestasi dari dasar pemikiran logosentrisme yang didasarkan atas pengetahuan ilmiah. Perkembangan sains tersebut tentunya tidak terlepas dari perkembangan peradaban manusia dalam ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk ilmu filsafat yang dijadikan sebagai peletak dasar bagi pondasi sains yang ada saat ini.  Pada awal perkembangan sains, para filsuf terdahulu seperti Aristoteles dan Plato selalu mendasarkan penyelidikannya pada metafisika. Tapi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern, yang diawali oleh renaisans yang kemudian disambut hangat oleh kaum empirisme, peta sains mulai bergeser sampai pada positivisme. Artikel ini akan membahas tentang pondasi filsafat sains baru seperti Karl Popper yang mengembangkan ”filsafat falsifikasi”, kemudian disusul oleh Thomas S. Kuhn dengan ”revolusi ilmu dan paradigma” dan juga oleh Imre Lakatos juga memanfaatkan situasi terhadap dobrakan dominasi kelompok positivisme dengan menawarkan “metodologi program riset ilmiah” dan sebagai penengah antara falsifikasi Poper dengan revolusi ilmu dan paradigma Kuhn.

Keywords


Filsafat Sains; Fasifikasi; Revolusi Ilmu dan Paradigma; Metodologi Riset Ilmiah

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.