PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA LOKAL DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA
Abstract
Pendidikan karakter harus menanamkan nilai-nilai luhur baik kepada guru atau peserta didik yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Dalam pelaksanaan pendidikan karakter, semua komponen sekolah harus dilibatkan, seperti isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan kokurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga sekolah. Dalam menanamkan pendidikan karakter, segala sesuatu yang dilakukan oleh guru harus mampu mempengaruhi karakter siswa serta dapat menunjukkan keteladanan. Guru bukan hanya bertanggung jawab mengajar mata pelajaran yang menjadi tugasnya, melainkan lebih dari itu juga mendidik moral, etika, integritas, dan karakter. Melalui kearifan lokal, guru dapat memberi contoh tata cara berbicara yang baik, sopan, santun, dan berbudi luhur. Di Indonesia beragam budaya sehingga dapat dijadikan sebagai contoh dalam proses pembelajaran. Budaya yang ada di wilayah Jawa berbeda dengan Sumatera ataupun yang lainnya sehingga penanaman pendidikan karakter melalui kearifan lokal juga akan berbeda -beda antara wilayah yang satu dengan yang lainnya.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.