candi borobudur kerajaan di indonesia

MOTIF ‘AGAR’ DAN MOTIF ‘KARENA’ DALAM KEPUTUSAN ORANG TUA MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR (Studi Fenomenologi Alfred Schutz dalam Konteks Lembaga Bimbingan Belajar di Kabupaten Sukoharjo)

Siti Fatimah

Sari


ABSTRAK

Siti Fatimah. K8412077. MOTIF ‘AGAR’ DAN MOTIF ‘KARENA’ DALAM KEPUTUSAN ORANG TUA MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR (STUDI FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ DALAM KONTEKS LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DI KABUPATEN SUKOHARJO) TAHUN 2016. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2016

Penelitian ini bertujuan untuk untuk menjelaskan motif ‘agar’ dan motif ‘karena’ yang melekat pada tindakan orang tua dari latar belakang budaya yang berbeda dalam keputusannya memilih lembaga bimbingan belajar akademik di Sukoharjo.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Sumber data yang digunakan: informan, tempat dan peristiwa, dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi metode. Analisis data yang digunakan adalah analisis model interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif-motif orang tua dalam keputusannya memilih lembaga bimbingan belajar di Sukoharjo dapat digolongkan ke dalam dua jenis motif sesuai dengan teori fenomenologi Alfred Schutz, yaitu motif ‘agar’ dan motif ‘karena’. Motif ‘agar’ mengacu kepada suatu keadaan di masa mendatang dimana aktor berkeinginan untuk mencapainya melalui beberapa tindakannya. Motif ‘karena’ mengacu langsung pada peristiwa masa silam sebagai sebab-sebab tindakan.  Adanya motif ‘agar’ atau motif tujuan orang tua memasukkan anak ke lembaga bimbingan belajar lokal diantaranya : (1) agar anak memiliki aktivitas yang positif (agar anak mengenal kegiatan dan dunia baru, agar ilmu pengetahuan anak bertambah, agar anak jauh dari pengaruh lingkungan bermain yang negatif), (2) agar dapat meningkatkan nilai akademik. Nilai akademik yang tinggi sangat penting sebagai dasar untuk masuk ke sekolah lanjutan negeri yang favorit. Orang tua ingin anaknya diterima di sekolah negeri untuk menghemat biaya pendidikan. Sedangkan motif ‘karena’ atau motif sebab yang melatarbelakangi orang tua memasukkan anak ke lembaga bimbingan belajar antara lain: (1) karena kesibukan orang tua, baik karena kesibukan bekerja maupun kesibukan mengurus anak-anak yang masih kecil, (2) ketidakmampuan orang tua dalam membimbing anak belajar. Ketidakmampuan orang tua tersebut dipengaruhi oleh dua hal yaitu karena ketidakmampuan orang tua dalam mengendalikan perilaku anak dan ketidakmampuan orang tua dalam menguasai materi pelajaran yang sulit.  Perilaku anak yang sulit diatur saat mendampingi anak belajar antara lain : anak kurang konsentrasi dalam belajar, anak malas belajar karena lebih suka bermain dengan teman dan anak suka membantah dan bertengkar dengan orang tua ketika belajar.

 

Kata kunci: motif ‘agar’, motif ‘karena’, latar belakang orang tua, bimbel

 

 

 


Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.