candi borobudur kerajaan di indonesia

PERILAKU ORGANISASI DAN PENDIDIKAN KARAKTER (Strategi Pengembangan Karakter Melalui Keaktifan Berorganisasi Siswa Intra Sekolah Di SMA Negeri 7 Surakarta)

GANDA ARDI

Sari


ABSTRAK
Ganda Permata Ardi. NIM K8411031 PERILAKU ORGANISASI DAN PENDIDIKAN KARAKTER (Strategi Pengembangan Karakter Melalui Keaktifan Berorganisasi Siswa Intra Sekolah Di SMA Negeri 7 Surakarta). Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk perilaku berorganisasi yang dijalankan melalui kegiatan OSIS, pemaknaan siswa terhadap keberadaan OSIS dan strategi pendidikan karakter yang melekat pada OSIS sebagai relasi tanda. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Surakarta dengan subyek penelitian pengurus OSIS dan pembina OSIS.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan strategi fenomenologi. Sumber data berasal dari wawancara, dokumentasi dan observasi. Wawancara dilakukan dengan infoman kunci yaitu siswa yang terlibat dalam pengurus OSIS dan informan pendukung adalah pembina OSIS serta Wakasek Kesiswaan. Observasi berkaitan dengan gambaran perilaku berorganisasi di kalangan siswa dan strategi pendidikan karakter di SMA Negeri 7 Surakarta. Studi dokumentasi yang digunakan berkaitan dengan foto kegiatan dalam program kerja OSIS. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan informan dengan cara purposive. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Bentuk perilaku berorganisasi yang dijalankan melalui kegiatan OSIS adalah (a) Perilaku berorganisasi siswa tercermin melalui peran OSIS sebagai penyelenggara kegiatan yang terfragmentasi menjadi deretan kegiatan rutin. (b) Pengurus OSIS memiliki tanggungjawab mekanistik untuk membentuk panitia, mengakomodir acara dan menghimpun dana di setiap ragam kegiatan rutin yang dikerjakan. (2) Pemaknaan siswa terhadap keberadaan OSIS adalah (a) OSIS merupakan alternatif memenuhi kewajiban ekskul. (b) Kegiatan OSIS yang ada pada waktu-waktu tertentu, dijadikan sarana siswa untuk menghindari wajib ekskul. (c) Keikutsertaan siswa sebagai pengurus OSIS hanya sebatas pada keinginan memperluas pergaulan yang aktif dan penuh kegiatan. (3) Strategi pendidikan karakter yang melekat pada OSIS adalah (a) Mengadakan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) untuk melatih siswa mengenai kepemimpinan dan keorganisasian. (b) Melatih kemandirian dan tanggungjawab pengurus OSIS melalui pembuatan proposal dan LPJ di setiap kegiatan. OSIS sebagai wadah pembinaan generasi muda di lingkungan sekolah seharusnya menyatukan kepingan makna kebangsaan acap kali menjadi simulasi organisasi yang kehilangan esensi. Kegiatan OSIS tidak lagi sekedar mengimplementasikan rasa nasionalisme dan cinta tanah air, melainkan pangkal dari sebuah dinamika kegiatan OSIS menuju kepada era konsumtif. Kelimpahan fakta bahwa OSIS merupakan simulasi organisasi telah mengarahkan keberadaan OSIS kepada sesuatu yang tidak mendalam lagi yang disebut hyperrealitas.
Kata kunci : Perilaku Organisasi, OSIS, Pendidikan Karakter, Hyperrealitas


Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.