ANALISIS PENDIDIKAN KRITIS PAULO FREIRE PADA PEMANFAATAN EKSTRAKURIKULER TEATER DI SEKOLAH (STUDI KASUS DI SMA NEGERI 3 SURAKARTA)
Sari
ABSTRAK
Alfina Fadilatul Mabruroh. K8413003. ANALISIS PENDIDIKAN KRITIS PAULO FREIRE PADA PEMANFAATAN EKSTRAKURIKULER TEATER DI SEKOLAH (STUDI KASUS DI SMA NEGERI 3
SURAKARTA). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Sebelas Maret, Juni 2017
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan analisis pendidikan kritis pada ekstrakurikuler Teater. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara 12 informan. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui observasi latihan dan dokumentasi naskah AA II UU serta LANGKAH. Dalam pengambilan subjek penelitian, teknik purposive sampling digunakan untuk menggali informasi dari seorang pelatih, 3 alumni, 8 informan peserta didik. Penelitian menggunakan uji validitas data yaitu trialungasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data Miles & Huberman yang terdiri dari reduksi data, paparan data serta penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Proses latihan ektrakurikuler teater di sekolah terbagi menjadi 3 yaitu latihan dasar, latihan rutin dan latihan pentas. Dari ketiga latihan, analisis pendidikan kritis akan berfokus pada latihan pentas (2) Latihan pentas merupakan puncak praktik dari latihan lainnya yang mengandung unsur kodifikasi teks dan berisi laku-laku pemahaman ( acts of cognition) (3) Pada latihan pentas, terdapat macam-macam tahapan yaitu bedah naskah, reading, casting, blocking, running, dan pentas. (4) Pentas AA II UU yang dilaksanakan dengan mengadaptasi naskah film mengandung unsur kodifikasi teks pada tahap bedah naskah dan reading (5) Proses latihan LANGKAH yang mengandung unsur pendidikan yang membebaskan. Hal ini dikarenakan, proses LANGKAH terlaksana tanpa sutradara, sehingga peserta didik mengimplementasikan pengetahuan tentang teter dan kritik sosial secara mandiri. Proses tersebut berisi proses penemuan kembali (reinventing), penciptaan kembali (recreating), penulisan ulang (rewriting) peserta didik atas pengetahuan yang selama ini diterima selama Latihan Dasar dan Latihan Rutin.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa (1) Study teater belum sepenuhnya melaksanakan konsep pendidikan kritis Paulo Freire. (2) Beberapa konsep Pendidikan kritis Paulo Freire, hanya ditemukan 2 indikator yang mampu untuk mengkaji hasil temuan data. Kedua konsep tersebut yaitu konsep penolakan objek tabungan pengetahuan dan dialog. (3) Proses latihan pentas pertunjukan, dikaji dengan menggunakan konsep penolakan objek tabungan pengetahuan. (4) Proses eksplorasi naskah dan proses kreatif selama latihan pertunjukan mengandung unsur pembebaskan laku-laku pemahaman ( acts of cognition) dan kodifikasi naskah. (5) Proses dialog formal (pada saat latihan) dan proses dialog non formal dikaji menggunakan konsep dialog sebagai praktik pembebasan.
Kata Kunci : Pendidikan Kritis, Paulo Freire, Teater
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.