candi borobudur kerajaan di indonesia

AKTIVITAS VERMISIDAL DAN OVISIDAL DARI BUAH PISANG AMBON (Musa paradisiaca var. sapientum (L.)) TERHADAP CACING Ascaris suum SECARA IN VITRO

Dwi Haryatmi, Okid Parama Astirin, Tetri Widiyani

Abstract


Kecacingan merupakan penyakit endemik dan kronik yang diakibatkan oleh cacing parasit dengan prevalensi tinggi, tidak mematikan, tetapi mampu menyebabkan turunnya kondisi gizi dan kesehatan masyarakat. Musa paradisiaca secara tradisional telah digunakan untuk mengobati cacingan pada hewan. Studi juga menunjukkan bahwa spesies Musa memiliki berbagai aktivitas salah satunya yaitu aktivitas antelmintik. Skrining fitokimia pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum (L.)) diketahui mengandung alkaloid, tanin, terpenoid dan saponin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol pisang ambon sebagai vermisidal dan ovisidal terhadap Ascaris suum. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Uji vermisidal dan ovisidal dilakukan secara in vitro. Ekstraksi buah pisang ambon menggunakan metode maserasi. Cacing A. suum yang diperoleh dari lumen usus halus babi dibagi menjadi empat kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif, dan dua kelompok perlakuan ekstrak dengan jumlah cacing masing-masing perlakuan tiga ekor. Hasil uji menunjukkan kematian cacing pada kontrol negatif terjadi pada jam ke-289, kontrol positif pada jam pertama perlakuan, konsentrasi 200 mg/ml pada jam ke-27 dan konsentrasi 400 mg/ml pada jam pertama perlakuan. Uji ovisidal kontak tidak langsung didapatkan hasil ekstrak etanol pisang ambon tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap daya berembrio telur A. suum. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ekstrak etanol pisang ambon memiliki aktivitas vermisidal terhadap A. suum secara in vitro akan tetapi tidak berpotensi sebagai ovisidal. 


Keywords


antelmintik; daya berembrio; kecacingan

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.