candi borobudur kerajaan di indonesia

REPRESENTASI MASKULINITAS PANGERAN SAMBERNYAWA DALAM CERITA RAKYAT KABUPATEN KARANGANYAR

Putri Haryanti, Edy Suryanto

Sari


Diskusi tentang sistem gender dalam cerita rakyat adalah hal yang umum. Hal ini juga terpresentasi dalam cerita rakyat Kabupaten Karanganyar yang tokoh utamanya Pangeran Sambernyawa atau yang akrab disebut Raden Mas Said. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskripsi kualitatif. Teori representasi Stuart Hall menjadi landasan teori penelitian ini dan didukung oleh konsep enam area maskulinitas menurut Janet Saltzman Chafetz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi maskulinitas Pangeran Sambernyawa tergambar pada 1). penampilan fisik: bertubuh tangguh, gagah, gesit dan memiliki keberanian yang tinggi dalam melawan pasukan kompeni; 2). fungsional: mampu memposisikan dirinya sebagai penyedia kebutuhan untuk seseorang yang membutuhkan; 3). emosional: mampu mengendalikan emosi; 4). intelektual: pemikiran logis, rasional serta cerdas mengelabui musuhnya; 5). interpersonal: sosok pemimpin yang mandiri dan mendominasi ketika berperang; 6). karakter personal lainnya: memiliki ambisi yang kuat, dapat dipercaya dan berjiwa petualang. Dalam cerita rakyat ini tidak ditemukannya konsep maskulinitas berupa agresif seksual. Hal ini dilatarbelakangi oleh hampir sebagian besar alur cerita rakyat Kabupaten Karanganyar sangat kental dengan tema perjuangan, peperangan, maupun legenda terjadinya suatu tempat bersejarah. Dengan demikian, hal-hal yang berkaitan dengan nafsu seseorang yang disebut sebagai agresif seksual tidak tercermin di dalamnya

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.