candi borobudur kerajaan di indonesia

IMPLEMENTASI FULL DAY SCHOOL (SEKOLAH SEHARI PENUH) SEBAGAI BEST PRACTICE (LATIHAN TERBAIK) DALAM PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA NEGERI 1 SRAGEN

Prima Ratna Sari - -, Dewi Kusuma Wardani - -, Leny Noviani - -

Abstract


ABSTRACT

 

            The research is aimed to discover the implementation, the level of successfulness and the obstacles during the full day school implementation  at characters education.

            Phenomenology method is used in the research with the approach of qualitative research. The sources of the data are primary and secondary data. Technique are used in the research are planned unstructured interview, observation and documentation. The sampling techniques are used purposive sampling and snowball sampling. Credibility test and dependability test are used to test the validity of the data with the analysis technique data before and after of the field. There are three stages of analysis in the field; data reduction, data display and data summary.

            The finding of the research are as follows: first, characters education through the implementation of full day school implemented by three basic steps from the guidance of characters education strengthening (PPK), such as PPK in the class basic, PPK with school’s culture basic and PPK with community’s basic. Activities at PPK’s class basic consist of integration in learning subjects, the optimization of local wisdom, class management and PPK in the form of guidance and counselling services. Activities at PPK with school’s culture basic consist of habitual of school’s values in the daily life at school, educators’ role-modelling, school’s environment, school’s rules, and the developing of co-curricular and extra-curricular activities. Activities at PPK with community’s basic still in the form of involvement of parents and school’s committee. Second, the successfulness of characters education through the implementation of full day school shown by the embedding of five main values of the character based on the Basic Concept of PPK  Kemendikbud 2016. Third, the factors which becomes the obstacles to implement the characters education through full day school are lack of time, energy, and mind that caused the fatigue and unable to manage the time. Full day schools also have economic links to students.

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi, keberhasilan dan hambatan pada implementasi sekolah sehari penuh dalam pendidikan karakter.

            Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian fenomenologi. Data primer dan data sekunder adalah sumber data yang digunakan pada penelitian ini. Wawancara terencana tidak terstruktur, observasi dan dokumentasi adalah yang digunakan pada teknik pengumpulan data. Teknik pengambilan subjek dipilih secara purposive sampling dan bersifat snowball sampling. Uji validitas data yang digunakan adalah uji kredibilitas dan uji dependability dengan teknik analisis data sebelum di lapangan dan sesudah di lapangan. Pada analisis di lapangan terdiri tiga tahap yakni: reduksi data, penyajian data dan penyimpulan data.

            Hasil penelitian sebagai berikut: pertama, pendidikan karakter melalui implementasi sekolah sehari penuh dilakukan melalui tiga basis Pendidikan Penguatan Karakter (PPK) antara lain: PPK berbasis kelas, PPK berbais kultur sekolah dan PPK berbasis komunitas. Kegiatan PPK berbasis kelas dapat dilakukan melalui integrasi dalam mata pelajaran, optimalisasi muatan lokal, manajemen kelas dan layanan bimbingan dan konseling. Kegiatan PPK berbasis kultur sekolah dapat dilakukan dengan pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah, keteladanan pendidik, ekosistem sekolah, peraturan sekolah, pengembangan diri berupa kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. PPK berbasis komunitas dari pihak sekolah baru sebatas melibatkan orang tua dan komite sekolah. Kedua, keberhasilan implementasi sekolah sehari penuh sebagai pendidikan karakter ditunjukkan dengan tertanamnya lima karakter berdasar Konsep Dasar PPK Kemendikbud 2016. Ketiga, faktor yang menghambat pendidikan karakter melalui implementasi sekolah sehari penuh yakni keterbatasan waktu, tenaga dan pikiran sehingga menyebabkan kelelahan serta kesulitan mengatur waktu. Sekolah sehari penuh juga mempunyai kaitannya ekonomi pada siswa.


Keywords


Pendidikan Karakter, Sekolah sehari penuh

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


visitors

Lisensi Creative Commons

Jurnal Pendidikan Bisnis dan ekonomi oleh https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ptn disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.