candi borobudur kerajaan di indonesia

Guru Pembimbing Khusus (GPK): Pilar Pendidikan Inklusi

Dieni Laylatul Zakia

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimalisasiperan dan tugas guru pembimbing khusus di sekolah inklusi, menemukan dampak yang dialami sekolah inklusi dengan tidak tersedianya guru pembimbing khusus dan mengetahui upaya sekolah untuk mengatasi dampak tidak tersedianya guru pembimbing khusus di sekolah inklusi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Dengan penelitian ini diharapkan dapat mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi-analisis yang teliti dan penuh makna. Sumber data dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru pembimbing khusus dan guru kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa GPK masih bertugas seperti guru pada umumnya yaitu berdiri di kelas dan mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. GPK ini mengajar layaknya guru kelas dan bahkan ada juga yang menjadi guru kelas karena permasalahan kekurangan guru yang dialami pihak sekolah. Dampak yang dialami sekolah dengan tidak tersedianya guru pembimbing khusus dalam pendidikan inklusi adalah pemenuhan kebutuhan ABK terutama program khususnya tidak terpenuhi, ABK dianggap sebagai pengganggu dalam kelancaran pelaksanaan program pendidikan; guru kelas tidak dapat memfasilitasi kebutuhan ABK di kelas; kebijakan sekolah untuk menerima siswa-siswa normal dan ABK dengan tingkat hambatan yang ringan. Sedangkan ABK dengan tingkat hambatan sedang dan berat langsung diarahkan ke SLB. Untuk mengatasi tidak tersedianya GPK dilakukan upaya denganĀ  mengangkat GPK honorer, bekerja sama dengan SLB terdekat untuk mendatangkan guru kunjung.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.