candi borobudur kerajaan di indonesia

NILAI PENDIDIKAN MORAL CANTING ARSWENDO ATMOWILOTO DAN CANTING FISSILMI HAMIDA

Elok Harisma Kartikasari, Suyitno Suyitno, Andayani Andayani

Abstract


Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan nilai pendidikan moral yang terkandung dalam novel Canting karya Arswendo Atmowiloto dan novel Canting karya Fissilmi Hamida. Kajian ini merupakan kajian deskriptif kualitatif dengan objek penelitian semua kutipan yang mengandung nilai pendidikan moral dalam kedua novel Canting, baik karya Arswendo Atmowiloto maupun Fissilmi Hamida. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan content analysis. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan model mengalir, yaitu (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, dan (4) penarikan simpulan. Hasil analisis dan simpulan dalam penelitian ini adalah nilai pendidikan moral (dilihat dari status sosial orang Jawa) yang terdapat dalam novel Canting, baik karya Arswendo Atmowiloto maupun Fissilmi Hamida, yaitu terdapat empat sikap yang seharusnya dimiliki wong gedhe, yaitu (1) selalu prihatin, (2) mengutamakan laku, (3) mencegah hawa nafsu, dan (4) menyenangkan sesama. Dalam kaitan hubungan dengan wong gedhe, wong cilik dalam novel Canting Arswendo menunjukkan empat sikap, yaitu (1) tidak mengikuti kata-kata yang tidak baik, (2) tidak angkuh, (3) tidak enggan bekerja, dan (4) tidak mudah sakit hati. Sementara itu, dalam novel Canting Fissilmi, wong cilik menunjukkan tiga sikap, yaitu (1) tidak mengikuti kata-kata yang tidak baik, (2) tidak angkuh, dan (3) tidak enggan bekerja.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.