candi borobudur kerajaan di indonesia

MODEL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS KEBHINEKAAN DAN UNIVERSALISME ISLAM UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN HARMONI SOSIAL

Lutfiah Ayundasari, Akhmad Arif Musadad

Sari


Latar Belakang: Meningkatnya angka kekerasan dan berbagai masalah sosial menjadi indikasi bahwa terdapat simpul kesalahan dalam pewarisan nilai-nilai kebudayaan Indonesia, salah satu simpul tersebut berada dalam dunia pendidikan. Pendidikan memiliki kontribusi yang lebih luas dalam memberikan solusi penyelesaian konflik karena mampu membangun kesadaran secara sistematis terhadap pentingnya kehidupan yang damai.  Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model pembelajaran yang mampu membangun kesadaran siswa tentang pentingnya kehidupan damai dalam masyarakat multibudaya

Metode: Jenis penelitian ini adalah  penelitian pengembangan. Penelitian dilaksanakan di sekolah berbasis Islam yaitu SMA Islam Almaarif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah independent samples t test dan paired sample t test.

Hasil: Terdapat perbedaan rata-rata tingkat kesadaran harmoni sosial siswa dengan model PSBKUI dan konvensional karena t hitung > t tabel (8,223 > 2,042). Terdapat perbedaan tingkat kesadaran harmoni sosial siswa  antara sebelum dan sesudah pemberlakuan model karena -t hitung (-8,130) < - t tabel (-2.039). Model PSBKUI efektif dalam meningkatkan kesadaran harmoni sosial siswa karena (a) didukung oleh materi diluar fakta-fakta sejarah seperti sosiologi dan muatan materi agama Islam; (b) penggunaan kasus terkini konflik horizontal sebagai cerminan lunturnya kesadaran kebangsaan yang hal ini bertolak belakang dengan kondisi pada masa pergerakan dimana terjadi transformasi etnik dan kesadaran kebangsaan sehingga tercipta rasa persatuan menuju kemerdekaan; (c) penggunaan media pembelajaran yang mendukung yaitu video kebaragaman Indonesia, ceramah tentang akar toleransi dalam Islam, dan video perjuangan kemerdekaan yang mencerminkan terlibatnya semua elemen masyarakat; (d) penggunaan teori pembelajaran kooperatif dan kontekstual sehingga siswa aktif dalam membangun pengetahuan mereka yang berdampak pada kebermaknaan materi; (e) penggunaan model yang sesuai dengan tingkat penalaran moral siswa SMA yaitu tingkat penalaran konvensional dimana pembelajaran nilai dan moral dilakukan secara rasional; (f) penggunaan pendekatan analisis nilai yang menekankan agar siswa dapat menggunakan kemampuan berpikir logis dan ilmiah dalam menganalisis masalah sosial yang berhubungan dengan nilai tertentu.

Kesimpulan: Model pembelajaran sejarah berbasis kebhinekaan dan universalisme Islam dapat meningkatkan kesadaran harmoni sosial siswa.

Kata Kunci: pembelajaran, model PSBKUI, nilai dan moral, kesadaran harmoni sosial.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.