candi borobudur kerajaan di indonesia

MISKONSEPSI SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PROBABILISTIK

Arini Mayan Fa’ani, Purwanto Purwanto, Sudirman Sudirman

Abstract


Abstrak: Dalam kehidupan sehari-hari manusia seringkali berhadapan dengan masalah-masalah yang memuat unsur ketidakpastian atau disebut dengan masalah probabilistik. Istilah probabilistik dapat dijumpai dalam pembahasan mengenai matematika dan kehidupan sehari-hari dengan menggunakan istilah lain seperti peluang, kemungkinan, prediksi, atau harapan. Contoh masalah probabilistik dalam kehidupan sehari-hari adalah misalnya dalam suatu undian, seorang pemenang ditentukan melalui pemutaran spinner yang dibagi menjadi 10 bagian dan terdiri dari 3 bagian warna merah, 5 bagian warna kuning, dan 2 bagian warna hijau. Seseorang harus memilih satu warna, apabila setelah spinner diputar dan jarum spinner menunjukkan warna pilihannya maka ia menang. Konsepsi seseorang dalam merespon masalah tersebut bisa bermacam-macam. Salah satu konsepsi yang mungkin terjadi adalah sesorang memilih warna hijau karena warna tersebut adalah warna keberuntungannya sehingga ia yakin akan menang. Hal ini tentu tidak sesuai dengan konsep matematika, sehingga konsepsi tersebut disebut dengan miskonsepsi. Di dalam makalah ini akan dideskripsikan miskonsepsi siswa dalam menyelesaikan masalah probabilistik sehingga guru dapat merencanakan kegiatan pembelajaran yang tepat bagi siswa dan mengatasi miskonsepsi tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat tiga tipe miskonsepsi siswa yang menonjol, yaitu (1) miskonsepsi yang didasarkan pada pertimbangan subjektif, (2) miskonsepsi dalam penentuan peluang yang didasarkan pada kejadian yang berdekatan, dan (3) miskonsepsi penggunaan penalaran kuantitatif yang tidak konsisten.

Kata kunci: Probabilistik, Masalah Probabilistik, Miskonsepsi


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.