candi borobudur kerajaan di indonesia

Pembelajaran Sejarah Bermuatan Kearifan Lokal Dalihan Na Tolu Untuk Meningkatkan Pemahaman Terhadap Tradisi Masyarakat Batak Toba (Studi Pada Siswa kelas X SMA Negeri 3 Tebing Tinggi)

Junita Yosephine Sinurat, Sariyatun Sariyatun

Sari


Junita Yosephine Sinurat, S861208046. 2013. Pembelajaran Sejarah Bermuatan Kearifan Lokal Dalihan Na Tolu Untuk Meningkatkan Pemahaman Terhadap Tradisi Masyarakat Batak Toba (Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Tebing Tinggi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran sejarah bermuatan kearifan lokal Dalihan Na Tolu dapat meningkatkan pemahaman tradisi masyarakat Batak toba pada siswa kelas x SMA Negeri 3 Tebing Tinggi.

            Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dari hasil penelitian tindakan kelas (PTK) berupa perlakuan (treatment) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Subjek penelitian adalah siswa kelas X-1 SMA Negeri 3 Tebing Tinggi, pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 33 orang. Data penelitian diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan pembelajaran, informan (siswa, guru dan kepala sekolah), dokumen arsip dan dokumentasi kegiatan pembelajaran. pembelajaran dilaksanakan melalui 5 langkah: 1) Apersepsi (langkah 1 GI), 2) Eksplorasi (langkah 2 dan 3 GI), 3) Elaborasi (Langkah 4 dan 5 GI), 4) Konfirmasi (Langkah 6 GI), dan 5) Penutup. Tindakan pembelajaran dilakukan dengan tiga siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1) Observasi, 2) Wawancara, 3) Dokumen, 4) Tes, 5) Angket.

            Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran tipe Group Investigation pada pembelajaran sejarah bermuatan kearifan lokal Dalihan Na Tolu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan pemahaman tradisi masyarakat Batak Toba. Hasil belajar yang dicapai pada siklus I memperoleh prosentase ketuntasan klasikal 66,36%, siklus II meningkat 79,39 %, dan siklus III meningkat mencapai 89,39%. Sedangkan melalui angket  diperoleh pemahaman siswa terhadap tradisi masyarakat Batak Toba pada siklus I sebesar 74 %, pada siklus II 90 %, dan pada siklus III mencapai 92%. 

 

 

Kata kunci: Pembelajaran Sejarah, Kearifan Lokal, Group Investigation, Pemahaman Tradisi


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.